Halaman

Selasa, 07 Mei 2013

SEPTEMBER PARTY



Tentang

Malang Easy Core Pop Punk
Booking/Contact : 08983723536
Follow : @SEPTEMBER_PARTY
Biografi
THE STORY

New Formation!!”September Party”
“Rizky”(Lead Guitar/Vocal), “Arief”(Bassist/Scream Vocal), “Gogot”(Drummer and Percussion).
“September Party” Band yang awalnya bergenre Pop Punk yang digawangi oleh “Andy”(Lead Guitar/Backing Vocal), “Rizky”(Bassist/Vocal), “Gogot” terbentuk pada 22 april 2012 di sebuah kota yang tidak asing dengan band-band indienya, yaitu kota Malang. Jika diuraikan ...Lihat Selengkapnya
Keterangan
Malang Pop Punk

Kamis, 02 Mei 2013

Cara root dan unroot Samsung Galaxy Young

Kali ini ane mau ngeshare tips untuk nge-root dan un-root galaxy young gan....
Langsung aja gan biar gak lama-lama....

1. Matikan Handphone (Power OFF)
2. Tekan & Tahan Tombol HOME + POWER (Bersamaan)
3. Pilih Apply Update From SDCard
4. Pilih file "ClockWorkModAce.zip" yang tadi anda download
5. Reboot (Anda berhasil Instal ClockWorkMod Recovery)

Sekarang tahap Root

1. Matikan Handphone (Power OFF)
2. Tekan & Tahan Tombol HOME + POWER (Bersamaan)


3. Pilih apply update from sdcar / Instal zip From SDCard
4. Pilih file "Update.zip" yang tadi anda download
5. Reboot
6. klo ada aplikasi SuperUser berhasil Root

Sekarang tahap Unroot

1. Matikan Handphone (Power OFF)
2. Tekan & Tahan Tombol HOME + Vol Atas + POWER (Bersamaan)
3. Pilih "apply update from sdcard" / "Instal zip From sdCard"
4. Pilih file "Unroot.zip" yang tadi anda download
5. Reboot
6. klo ga ada aplikasi SuperUser berhasil UnRoot



Sumber : XDA Developers

Inverter DC to AC 60 Watt


1. Pengertian Inverter 
Inverter adalah perangkat elektronika yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah (Direct Current) menjadi arus listrik bolak balik (Alternating Current). Inverter mengkonversi arus DC dari perangkat seperti baterai atau solarcell menjadi arus AC. Tegangan DC biasanya yang dipakai adalah   12 V atau 24 V dengan keluaran tegangan AC 220 V seperti tegangan jaringan listrik PLN pada umumnya.


  Gambar 1. Bagan alur fungsi Inverter

Cara kerja inverter adalah melakukan switching dengan frekuensi tertentu. Switching itu sendiri adalah proses perpindahan antara kondisi ON dan OFF ataupun sebaliknya. Pencacahan arus DC dengan proses switching ini dimaksudkan agar terbentuk gelombang AC yang dapat diterima oleh peralatan/beban listrik AC.
Komponen utama yang digunakan dalam proses switching sebuah inverter haruslah sangat cepat, sehingga tidak memungkinkan bila digunakan saklar ON-OFF, relay, kontaktor dan sejenisnya. Akhirnya dipilihlah peralatan-peralatan semikonduktor yang mampu berfungsi sebagai pencacah tegangan, selain itu juga mampu melakukan proses switching dalam tempo yang sangat cepat. Contoh semikonduktor tersebut antara lain: transistor, MOSFET, UJT, IGBT, dan sejenisnya.


2. Rangkaian Inverter
Gambar rangkaian yang sudah saya buat adalah seperti terlampir di bawah ini:



 Gambar 2. Rangkaian inverter sederhana

Rangkaian inverter tersebut terdiri atas 3 komponen utama:
  1. Osilator frekuensi
  2. Power Inverter
  3. Transformator
Osilator frekuensi berfungsi untuk mengatur frekuensi kerja dari rangkaian ini. Rangkaiannya berupa IC CD4047 yang bekerja sebagai multivibrator astabil beserta VR (Variable Resistor) 250 K dan Capasitor 22 nF. Multivibrator astabil yaitu suatu rangkaian yang mempunyai dua keadaan keluaran dan berosilasi secara kontinu sehingga membentuk gelombang persegi/ kotak pada keluarannya. Frekuensi gelombang yang dihasilkan dapat diatur dengan merubah nilai VR sehingga didapat output akhir frekuensi 50 Hz sesuai dengan perangkat yang disuplai. Keluaran dari IC CD4047 di pin 10 dan 11 berupa gelombang kotak yang saling berkebalikan dan siap untuk dikuatkan dan dikonversi.
Power inverter terdiri atas transistor TIP 122 dan transistor 2N3055. Output dari Osilator frekuensi akan mendrive transistor TIP 122 Q5 dan Q6 tersebut untuk kemudian dikuatkan oleh transistor 2N3055. Pada saat posisi pin 10 high arus mengalir melalui Q5 dan kemudian dikuatkan oleh transistor 2N3055 untuk kemudian masuk sebagai input transformator setengah siklus dengan hasil keluaran setengah siklus positif. Pada saat tersebut pin 11 posisi low sehingga tidak ada arus yang mengalir melalui Q6 (posisi off). Saat posisi setengah siklus selanjutnya, posisi pin 10 low (off) dan pin 11 high. Arus mengalir melalui Q6 untuk kemudian dikuatkan oleh transistor 2N3055 dan sebagai input transformator setengah siklus sebaliknya sehingga hasil keluaran berupa setengah siklus negatif.
Tranformator yang digunakan untuk rangkaian ini adalah trafo CT 5 A dengan tegangan kumparan primer 0 dan 220 V sebagai output dan tegangan kumparan sekunder 12 V CT sebagai input yang di drive oleh keluaran transistor power inverter TIP 122 dan 2N3055 tadi.

Sumber by : http://telecomeng.blogspot.com/2011/05/small-inverter.html

TEORI DASAR LISTRIK


Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.
1. Arus Listrik
adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.
Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.
“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624×10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”
Formula arus listrik adalah:
I = Q/t (ampere)
Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik
2. Kuat Arus Listrik
Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.
Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.
Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:
Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I
Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.
“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”
“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”
3. Rapat Arus
Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.


Gambar 2. Kerapatan arus listrik.
Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).
Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).


Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)
Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.
Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:
J = I/A
I = J x A
A = I/J
Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]
4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar
Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.
Tahanan didefinisikan sebagai berikut :
“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C”
Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:
“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.
Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:
R = 1/G
G = 1/R
Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]


Gambar 3. Resistansi Konduktor
Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.
“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :
R = ρ x l/q
Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]
faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.
“Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar”
5. potensial atau Tegangan
potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.
“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:
V = W/Q [volt]
Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
RANGKAIAN LISTRIK
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban


Gambar 4. Rangkaian Listrik.
Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.
“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :


I = V/R
V = R x I
R = V/I

Dimana :

I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R


3. HUKUM KIRCHOFF
Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).


Gambar 5. loop arus“ KIRChOFF “
Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5


Sumber by : http://blog.student.uny.ac.id/arieveenz/2012/08/16/teori-dasar-listrik/